KOMUNIKASI PUBLIK DAN KOMUNIKASI
MASSA
A.
Pengertian
Komunikasi Publik
(1)
Secara Etimologis kata komunikasi berasal dari
bahasa Inggris yaitu dari kata Communication yang berasal dari kata Latin Communicatio yang bersuber dari kata Communis yang berarti sama,sama
disini adalah sama makna. Definisi yang di kumpulkan oleh Dance (1970).
(2) Harold Lasswell
“Who Says Wahat In Which Channel to Whom With What Effect?”
Artinya : “Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa
Dengan Pengaruh Bagaimana?”
(3) Theodore M
Newcomb
“Komunikasi adalah setiap tindakan komunikasi dipandang sebagi suatu
tranmisi informasi yang terdiri dari rangsangan yang diskriminatif dari sumber
kepada penerima.”
B. Pengertian
Publik
(1) Niels Mulder
“Publik adalah pihak yang menerima, dan
karena pembangunan ekonomi adalah tujuan kebijakan yang paling menonjol, maka
bisnis dan negara atau politik uanglah yang menjadi pemain utama dalam
gelanggang politik.”
(2) Immanuel Kant
“Publik bukan lagi para pejabat atau
institusi politis, melainkan masyarakat warga (civil society) yang kritis dan
berorientasi pada kepentingan moral universal umat manusia.”
(3) Sukadji G
“Publik adalah sejumlah orang, yang dalam
kesempatan tertentu, di tempat tertentu, akan berkomunikasi dengan kita.”
(4) Latipah Hendrati
“Publik adalah komunitas masyarakat tertentu.”
C. Pengertian
Komunikasi Publik
Hageman
“Komunikasi publik adalah komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar dan majalah) atau elektronik
(radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang
melembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak
tempat.
D. Ciri – Ciri Komunikasi Publik
(1) Satu pihak (pendengar ) cenderung lebih
pasif.
(2) Interaksi antara sumber dan penerima
terbatas
(3) Umpan balik yang diberikan terbatas
(4) Dilakukan di tempat umum seperti di kelas,
auditorium, tempat ibadah.
(5) Dihadiri oleh sejumlah besar orang
(6) Biasanya telah direncanakan
(7) Sering bertujuan untuk memberikan
penerangan, menghibur, memberikan penghormatan dan membujuk
(8) Umpan balik lambat (tertunda) dan sangat
terbatas. Dengan kemajuan teknologi, saat ini sudag lebih dapat teratasi
(9) Sifat penyebaran pesan yang berlansung
cepat dan serempak serta luas mampu mengatasi jarak dan waktu. Dapat bertahan
lama bila didokumentasikan
(10)
Dari segi ekonomi biaya untuk memproduksi komunikasi massa cukup mahal dan
memerlukan dukungan tenaga kerja yang relatif banyak untuk mengelolanya
E. Komunikasi Publik
(1) Komunikasi publik cakupannya lebih luas
dari komunikasi massa
(2) Komunikasi massa pengertiannya lebih
spesifik ..komunikasi melalui media massa ..
(3) Saluran komunikasi massa adalah media
massa itu sendiri : surat kabar, majalah, web site, radio dan telivisi
(4) Komunikasi publik jangkauannya lebih luas
: menggunakan media massa + e_mail, blog, jejaring sosial : fb, twitter, yahoo
mesenger, sms hape, dan medium lain yang bisa menjangkau khalayak banyak /luas
seperti aksi demo, seminar , diskusi dsb
F. Dari Segi Teknis Komunikasi Publik Dikenal
Dengan Istilah :
(1) Urusan pulik ( public affairs)
(2) Informasi publik (public information)
(3) Hubungan public (public relations) atau
humas (hubungan masyarakat)
(4) Komunikasi publik memerlukan komunikasi
lisan atau tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien
(5) Komunikasi publik dapat dilakukan oleh
siapapun , seorang komunikator publik profesional : manajer / staf PR atau humas, wartawan penyiar radio,
presenter, penyaji ramalan cuaca dsb.
(6) Dengan adanya informasi yang sesuai dengan
kebutuhan publik maka kepuasan publik akan tercapai , sementara informasi yang
berkualitas maka kredibilitas lembaga di mata publik akan meningkat
(7) Aktivitas komunikasi publik pada dasarnya
berkaitan dengan tindakan sosialisasi dan pendidikan terhadap publik
(8) Komunikasi publik berlaku tidak hanya
publik di luar melainkan juga publik internal
(9) Karena jika di antara publik internal ,
maka akan berdampak buruk akan bercitra buruk pada citra organisasi
(10)
Kondisi tsb akan memproduksi pesan negatif dan melahirkan citra negatif
organisasi di mata publik
(11)
Public relation harus membentuk nilai nilai, pemahaman, sikap sikap, sampai
perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi
(12)
Melalui pengemasan pesan pesan komunikasi publik yang lebih banyak
berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi
(13)
Ketika membicarakn pelayanan
informasi kepada publik , maka bentuk
kemasan yang menarik tetap merupakan suatu keharusan , betapapun relatifnya
definisi yang menarik itu tentunya adalah bergeser sesuai tren pada masa
tertentu
(14)
Opini publik dan citra organisasi tertentu merupakan faktor penting yang
menentukan sukses atau gagalnya proses komunikasi publik
G. Unsur-unsur dalam Komunikasi Publik
(1) Sumber atau Komunikator
Adalah pembuat atau pengirim pesan informasi.
Sumber ini bisa terdiri dari 1 orang ataupun bisa juga dalam kelompok misalnya
dari Partai,Organisasi.Komunikator atau sumber
dalam komunikasi publik dapat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan
oleh seorang komunikator publik profesional. Mereka yang termasuk Komunikator
Publik Profesional antara lain, manager dan staf PR/Humas, wartawan, penyiar
radio, presenter, penyaji ramalan cuaca, dan sebagainya.
(2) Pesan
Adalah sesuatu yang disampaikan oleh
sumber/komunikator kepada penerima/komunikan. Penyampaian pesan dalam komunikasi publik ini
berupa ide atau gagasan, informasi, ajakan, dan sebagainya kepada orang banyak
sebagai bentuk dari pencerahan,atau tindakan sosialisasi. Pesannya berisi pesan yang penting diketahui
publik –dikenal dengan Informasi Publik. Yang dikomunikasikan menyangkut urusan
publik (Public Affairs) atau yang diharapkan dapat menggugah orang banyak.
(3) Media
Adalah alat yang digunakan
untuk memindahkan pesan dari kominikator kepada komunikan. Sarana komunikasi publik yaitu segala saluran
yang bisa menyampaikan pesan kepada publik melalui media massa,orasi pada rapat
umum ,aksi demonstrasi,blog,situs jejaring sosial,kolom komentar di
website/blog,e-mail, milis,sms,surat,surat
pembaca,reklame ,spanduk,diskusi,dan musyawarah. Yang
pasti, komunikasi publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan
agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien.
(4) Penerima
atau Komunikan
Adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang
dikirim oleh komunikator. Komunikan/penerima pesan dalam komunikasi publik
biasanya orang-orang dalam satu organisasi,ataupun luar organisasi,dengan
jumlah yang relatif besar dilakukan di sebuah tempat seperti di
auditorium,kelas/ruangan,dan tempat ibadah
(5) Efek
atau Pengaruh
Adalah perbedaan antara apa yang
dipikirkan,dirasakan,dan dilakukan oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima
pesan dari komunikator. Efek atau pengaruh yang di terima oleh komunikan
tentunya kearah yang lebih baik karena pesan disampaikan dalam komunikasi
publik biasanya mengenai pendidikan,tindakan sosialisasi,bahkan pencerahan.
(6) Umpan balik/Feedback
Adalah suatu bentuk tanggapan balik dari
komunikan/penerima setelah memperoleh pesan dari komunikator. Umpan balik dalam
komunikasi publik bisa seperti pertanyaan yang diajukan ke komunikator yang
memang terbatas,ataupun bisa berupa saran.
H. Karateristik
Komunikasi Publik, adalah :
Effendy mengungkapkan tentang
karakteristik dari komunikasi publik adalah sebagai berikut:
1) Komunikasi publik
berlangsung satu arah, ini berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan
kepada komunikator.
2) Komunikator pada
komunikasi publik bersifat umum, karena diperuntukan kepada umum mengenai
kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau kelompok
tertentu.
3) Media dalam komunikasi
publik menimbulkan keserempakan, kemampuanya untuk menimbulkan keserempakan
kepada khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan.
4) Komunikan publik bersifat heterogen. Dalam komunikasi publik, khalayak yang
dituju adalah siapa saja yang bersifat heterogen atau
khalayak umum.
Jadi,dapat
disimpulkan karakteristik komunikasi publik yaitu :
1) Satu pihak (pendengar/komunikan) cenderung lebih pasif.
2) Interaksi antara sumber dan penerima terbatas.
3) Umpan balik yang diberikan terbatas.
4) Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, tempat ibadah.
5) Dihadiri oleh sejumlah besar orang.
6) Biasanya telah direncanakan.
7) Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur, memberikan
penghormatan dan membujuk.
8) Dari segi ekonomi biaya untuk memproduksi komunikasi massa cukup mahal dan
memerlukan dukungan tenaga kerja yang relatif banyak untuk mengelolanya.
Beberapa Dokumentasi Tentang Komunikasi
Publik :
Dimana foto ini adalah salah satu
implementasi tentang komunikasi publik : karena komunikasi publik cangkupannya
yang begitu luas sehingga komunikasi publik ini bisa berupa kuliah umum,
seminar dll. Karena informasinya diberikan kepada publik dan disebar luaskan
juga.
A.
Pengertian
Komunikasi Massa
(1)
Menurut Bittner
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).
(2)
Menuru Gebner
Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner (1967) Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999).
Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner (1967) Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999).
(3)
Menurut Meletzke
Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secaratidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).
Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secaratidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).
B.
Ciri-Ciri
Komunikasi Massa
(1)
Komunikasi massa berlangsung satu arah
Hal itu berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komukator, maka arus balik pada komunikasi massa disebut arus balik tertunda. Dengan adanya situasi tersebut maka komunikator sebagai yang menyampaikan pesan harus melakukan perencanaan dan persiapan sehingga pesan yang disampaikan kepada komunikan sebagai yang menerima pesan harus komunikatif yaitu dapat diterima secara indrawi dan rohani pada satu kali penyiaran.
Hal itu berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komukator, maka arus balik pada komunikasi massa disebut arus balik tertunda. Dengan adanya situasi tersebut maka komunikator sebagai yang menyampaikan pesan harus melakukan perencanaan dan persiapan sehingga pesan yang disampaikan kepada komunikan sebagai yang menerima pesan harus komunikatif yaitu dapat diterima secara indrawi dan rohani pada satu kali penyiaran.
(2)
Komunikator pada komunikai
massa melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yaitu suatu institusi atau organisasi. Dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya komunikator tertindak atasnama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan surat kabar atau stasiun televisi yang mewakilinya. Konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga tersebut, peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. Misalnya tulisan seorang wartawan surat kabar tidak mungkin dibaca oleh khalayak apabila tidak didukung oleh pekerjaan redaktur pelaksana, juru cetak, editor, dll. Sehingga komunikator dalam komunikasi massa disebut juga komunikator kolektif karena tersebarnya pesan komunikasi merupakan hasil kerja sama sejumlah kerabat kerja.
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yaitu suatu institusi atau organisasi. Dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya komunikator tertindak atasnama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan surat kabar atau stasiun televisi yang mewakilinya. Konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga tersebut, peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. Misalnya tulisan seorang wartawan surat kabar tidak mungkin dibaca oleh khalayak apabila tidak didukung oleh pekerjaan redaktur pelaksana, juru cetak, editor, dll. Sehingga komunikator dalam komunikasi massa disebut juga komunikator kolektif karena tersebarnya pesan komunikasi merupakan hasil kerja sama sejumlah kerabat kerja.
(3)
Pesan pada komunikasi massa
bersifat umum
Pesan yang disampaikan melalui media massa bersifat umum (public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum, bukan ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu.
Pesan yang disampaikan melalui media massa bersifat umum (public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum, bukan ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu.
(4)
Media komunikasi massa
menimbulkan keserempakan
Keserempakan (simultaneity) timbul pada khalayak dalam menerima pesan-pesan komunikasi yang disebarkan. Pesan yang disampaikan melalui poster atau papan pengumuman kepada khalayak tidak diterima oleh mereka dengan melihat poster atau papan pengumuman itu secara serempak atau bersama-sama tetapi secara bergantian. Sedangkan pesan yang disampaikan melalui radio misalnya pidato presiden, akan diterima oleh khalayak dalam jumlah jutaan secara serempak bersama-sama pada saat presiden berbicara. Oleh karena itu, pada umumnya yang termasuk dalam media massa adalah majalah, surat kabar, radio, televisi, dan film.
Keserempakan (simultaneity) timbul pada khalayak dalam menerima pesan-pesan komunikasi yang disebarkan. Pesan yang disampaikan melalui poster atau papan pengumuman kepada khalayak tidak diterima oleh mereka dengan melihat poster atau papan pengumuman itu secara serempak atau bersama-sama tetapi secara bergantian. Sedangkan pesan yang disampaikan melalui radio misalnya pidato presiden, akan diterima oleh khalayak dalam jumlah jutaan secara serempak bersama-sama pada saat presiden berbicara. Oleh karena itu, pada umumnya yang termasuk dalam media massa adalah majalah, surat kabar, radio, televisi, dan film.
(5)
Komunikan dalam komunikasi
massa bersifat heterogen
Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Heterogenitas tersebut terwujud dalam keberadaanya yang berpencar-pencar, tidak saling mengenal, dan tidak ada kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam hal: jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan, dll. Hal itulah yang menyebabkan kesulitan pada komunikator dalam menyampaikan pesan melalui media massa karena setiap individu dalam khalayak menghendaki kebutuhannya terpenuhi. Maka pengelola media massa melakukan pengelompokan khalayak menurut jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, kebudayaan, dll yang bertujuan agar pesan yang disampaikan bisa tepat sasaran sesuai yang dihendaki oleh kelompok tertentu sebagai sasarannya yaitu kelompok sasaran (target group) serta khalayak secara keseluruhan sebagai sasarannya atau disebut khalayak sasaran (target audience) (Dennis McQuail, 1987).
Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Heterogenitas tersebut terwujud dalam keberadaanya yang berpencar-pencar, tidak saling mengenal, dan tidak ada kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam hal: jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan, dll. Hal itulah yang menyebabkan kesulitan pada komunikator dalam menyampaikan pesan melalui media massa karena setiap individu dalam khalayak menghendaki kebutuhannya terpenuhi. Maka pengelola media massa melakukan pengelompokan khalayak menurut jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, kebudayaan, dll yang bertujuan agar pesan yang disampaikan bisa tepat sasaran sesuai yang dihendaki oleh kelompok tertentu sebagai sasarannya yaitu kelompok sasaran (target group) serta khalayak secara keseluruhan sebagai sasarannya atau disebut khalayak sasaran (target audience) (Dennis McQuail, 1987).
Claude
D. Shannon dan Warren Weaver dalam bukunya “Theories
of Mass Communication” digambarkan sebagai proses linier dan searah.
HUB
(Hiebert, Ungurait, dan Bohn, 1975) mengemukakan komponen-komponen
Komunikasi Massa meliputi:
1.
Communicators
Terdiri
dari beberapa individu yang terlembagakan (institutionalized)
Sifat
komunikator:
(a)
Costliness : Setiap
pesan yang disampaikan melalui media massa memerlukan dana yang tidak
sedikit.
(b)
Complexity : Proses
produksi sebuah pesan sehingga sampai ke audience memerlukan proses yang
panjang dan rumit
(c)
Competitiveness : Terjadi
persaingan di dunia media sejenis
(d)
Syarat Komunikator yang
baik:
Menurut Aristoteles, karakter komunikan (Ethos)
terdiri dari good will (maksud yang baik), good sense (pikiran
yang baik), dan good moral character (karakter yang baik). Menurut Hovland dan Weiss, karakter komunikan (credibility)
terdiri dari expertise (keahlian), trustworthiness (dapat
dipercaya) dan acceptability (dapat diterima)
2.
Codes and contents
(a) Codes : Sistem
simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi. e.g.:
kata-kata lisan, tulisan, fot-foto, musik, film (moving pictures), dan
lain-lain.
(b) Contents : Isi media
merujuk pada makna dari sebuah pesan
3.
Gatekeepers
pada media massa berfungsi:
-
menentukan penilaian apakah suatu informasi penting
atau tidak, menaikkan informasi yang penting dan menghapuskan
informasi yang tidak memiliki nilai berita.
-
Tidak ada jabatan gatekeeper khusus pada media massa
karena hanya sebagai pelaksana fungsi
4.
Media
Media
massa terdiri dari:
1. Media Cetak (Printed
Media): Suratkabar, Tabloid, Majalah.
2. Media Elektronik (Electronic Media): Radio, Televisi, Film/Video
3. Media Siber (Cyber
Media): Website, Portal Berita, Blog, Media Sosia
5.
Regulators
Berfungsi seperti gatekeeper namun berada di
luar institusi media yang menghasilkan berita.
Bisa menghentikan aliran berita dan menghapus
suatu informasi, tapi ia tidak dapat menambah atau memulai informasi,
dan bentuknya lebih seperti sensor.
Di AS, ada 5
macam regulator pada proses komunikasi massa, yaitu:
a.
Pemerintah adalah
regulator utama, meskipun undang-undang negara menjamin kebebasan
berkomunikasi.
b.
Sumber informasi juga bisa
mempengaruhi arus berita, dengan cara menahan beberapa informasi dan memberikan
informasi lainnya.
c.
Pengiklan
d.
Organisasi profesi
e.
Konsumen komunikasi massa
Lembaga regulasi di Amerika Serikat adalah Federal
Communication Comission (FCC) (Folkerts, 2004: 374)
Di Indonesia, yang termasuk kategori regulator adalah:
a.
Pemerintah dengan perangkat undang-undangnya –
UU No.40 tahun 1999 tentang Pers dan UU Penyiaran.
b.
Audiences
c.
Asosiasi Profesi
d.
Lembaga sensor film
e.
Dewan pers yang mengatur media cetak
f.
Komite Penyiaran Indonesia (KPI) yang mengatur media
elektronik
6.
Filters
Penginderaan sebagai filter dipengaruhi oleh tiga kondisi, yaitu:
1.
Cultural (budaya)
Edward
T. Hall dalam bukunya The Silent Language mengemukakan bahwa budaya
mempengaruhi cara manusia menyampaikan dan menerima pesan
2.
Psychological (Tatanan
Psikologi)
Kerangka acuan (frame of reference)
seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, dan lain-lain mempengaruhi
persepsi audience terhadap pesan media massa.
3.
Physical (Kondisi fisik)
Berkaitan
dengan keadaan kesehatan audience baik secara internal maupun eksternal yang
berdampak pada penafsiran terhadap pesan yang diterima dari media massa.
7.
Audiences
Karakteristik Audience Komunikasi Massa :
1.
Biasanya terdiri atas individu-individu yang memiliki
pengalaman yang sama dan terpengaruh oleh hubungan sosial dan interpersonal
yang sama.
2.
Berjumlah besar (Quantity – Charles Wright)
3.
Heterogen
4.
Anonim
5.
Tersebar, baik dalam konteks ruang dan waktu
8.
Feedbacks
Terbagi
menjadi:
a.
Internal feedback
umpan balik yang diterima oleh komunikator bukan dari
komunikan, akan tetapi datang dari pesan itu atau dari komunikator sendiri.
b.
External feedback
umpan balik yang diterima oleh komunikator dari
komunikan,
yang bersifat:
1. Representative feedback
Umpan balik diukur dari sekian persen dari total
keseluruhan audience (perwakilan/representatif) dan hasilnya akan dianggap
sebagai feedback dari keseluruhan audiences.
2. Indirect feedback
Umpan balik bersifat tidak
langsung dan biasanya melibatkan pihak ketiga
3. Delayed feedback
Respons
komunikasi massa tertunda, karena respon membutuhkan waktu untuk ditransmisikan
dari komunikan kepada komunikator.
4. Cumulative feedback
Respon yang diterima oleh
komunikator dikumpulkan dalam satu periode tertentu untuk nantinya dijadikan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan
5. Institutionalized feedback
Umpan balik yang datang dari
lembaga yang langsung mendatangi komunikannya untuk mengumpulkan pendapat yang
hasilnya akan dianalisis oleh lembaga tersebut
Perbandingan saluran komunikasi
interpersonal dan komunikasi massa
SUMBER :
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_publik
http://www.komunikasipraktis.com/2015/11/komunikasi-publik-pengertian-ruang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar