Sabtu, 16 April 2016

DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. PENGANTAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
dilakukan apabila pimpinan menghadapi masalah, mencegah timbulnya masalah, atau untuk meningkatkan prestasi organisasi melampaui target yang telah direncanakan pemilihan alternatif terbaik dari berbagai alternatif untuk pemecahan masalah pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan keputusan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
tidak berlangsung dalam suasana vakum berlangsung dalam rangka kehidupan organisasi berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya menyangkut berbagai model, teknik, dan prosedur yang universal, akan tetapi diterapkan dengan memperhitungkan situasi, kondisi, waktu, dan tempat dalam analisis terakhir diukur dengan implementasinya.
Pengambilan Keputusan adalah :
q  merupakan kegiatan sentral dari manajemen
q  merupakan kunci kepemimpinan
q  sebagai inti kepemimpinan
q  sebagai suatu karakteristik yang fundamental
q  sebagai jantung kegiatan administratif
q  suatu saat kritis bagi tindakan administratif
q  kegiatan yang paling penting dari semua kegiatan karena di dalamnya manajer terlibat
q  merupakan pertanggungjawaban utama dari semua administrator melalui suatu proses keputusan dibuat dan dilaksanakan

B.     DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

q  Setiap keputusan harus dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan oleh pengambil keputusan, yang lebih ditekankan pada sifat kepemimpinan dari pengambil keputusan tersebut.
q  Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan inti dari kepemimpinan; kepemimpinan inti dari manajemen; manajemen merupakan inti dari administrasi; dan pengambilan keputusan itu sendiri memiliki inti hubungan kerja sama antar manusia.

Human Relation merupakan penentu Kesuksesan PK
:
1.  Sinkronisasi antara tujuan organisasi dan tujuan masing-masing anggota organisasi
2.      Suasana dan iklim kerja yang menyenangkan
3.      Hubungan kerja informal dan formal
4.      Perlakuan yang humanis; manusia bukan mesin
5.      Mengembangan kemampuan bawahan
6.      Pekerjaan yang menantang
7.      Pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi
8.      Kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan
9.      The right man on the right place
10.  Kesejahteraan pegawai


C.     JENIS KEPUTUSAN/PK
1.      Pengambilan keputusan stratejik
a.       ketidakpastiannya besar
b.      berorientasi masa yang akan datang/rencana jangka panjang
2.      Pengambilan keputusan taktik
a.       rencana jangka pendek dan alokasi sumber-sumber daya guna mencapai sasaran-sasaran stratejik
b.      Contoh: penyusunan anggaran belanja, problem-problem personalia, riset dan pengembangan, dan sebagainya.
3.      Pengambilan keputusan operasional
a.       penetapan standar-standar yang bersifat deterministik
b.      mengusahakan agar tugas-tugas spesifik diimplementasikan dengan cara yang efektif dan efisien
c.       memerlukan perintah-perintah spesifik untuk mengawasi pekerjaan-pekerjaan spesifik

D.     Jenis Keputusan
1.      Optimasi
      Pengambilan keputusan yang memperhitungkan semua faktor yang terkait dengan keputusan yang akan diambil.
Contoh : saat kita ditunjuk sebagai pimpro (pimpinan proyek) dalam proyek besar guna memperdalam ilmu keselamatan dalam transportasi. Maka pimpro akan memperhitungkan segala faktor, dalam hal :
a.       Keselamatan anggota survey, saat survey di jalan.
b.      Biaya transportasi, komsumsi dan biaya tak terduga dalam melakukan survey untuk kepentingan kegiatan survey yang dipimpin.dll
2.      Satisficing = rasio terbatas
      Keputusan yang didasarkan pada informasi dan data yang terbatas sehingga rasionalitas keputusan menjadi terbatas.
Contoh : saat kita akan mengambil keputusan untuk mengambil dalam hal pengambilan data kecelakaan dari pihak kepolisian, kita harus siap dalam keterbatasan data yang ada di kepolisian.

E.     Tingkat-tingkat Keputusan
1.      Keputusan otomatis
2.      Keputusan berdasarkan informasi yang diharapkan
3.      Keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan
4.      Keputusan berdasar ketidakpastian ganda

F.      Jenis Keputusan
1.      Keputusan terprogram (terstruktur)/standing decisions
a.       Dibuat menurut kebiasaan, aturan, prosedur; tertulis maupun tidak
b.      Bersifat rutin, berulang-ulang
Contoh : salah satu contoh dalam keputusan terprogram sudah tertanam pada diri para taruna/i, dimana para taruna/i mengalami pengambilan keputusan terprogram dalam hal aktifitas sehari-harinya yaitu :
05.00 : Melaksanakan sholat subuh & senam pagi
06.00 : Persiapan pembersihan diri
06.30 : Para Taruna/i sudah berada diruang makan
07.00 : Melaksakan apel pagi
08.00 – 12.30 : Para Taruna/i Melaksanaka kegiatan perkulihan
13.00-14.30 : Taruna/i melaksakan makan siang
14.30 – 16.00 : Taruna/i dapat beristirahat
16.00 – 17.30 : Taruna/i melakukan kegiata senam sore
18.00 – 19.30 : Makan malam dan dilanjut sholat
19.30 – 21.00 : Belajar Mandiri
21.00 – 21.30 : Apel Malam
22.00 : Taruna diwajibkan istirahat mala
      Dalam hal ini para taruna/i telah menerapkan pengambilan keputusan terprogram, dimana jika taruna/i mengambil keputusan salah maka akibat dari itu para taruna/i akan mendapatkan resiko.
2.      Keputusan tak terprogram (tidak terstruktur)
a.       Mengenai masalah khusus, khas, tidak biasa
b.      Kebijakan yang ada belum menjawab
c.       Mis. Pengalokasian sumber daya

G.    KONDISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.      Kepastian yaitu hasil dari setiap alternatif telah diketahui.
2.      Resiko yaitu probabilitas/kemungkinan hasil-hasil tertentu dari alternatif-alternatif dapat diperkirakan.
Contoh : kondisi pengambilan keputusan resiko adalah dimana kita sudah mengetahui saat kita mengambil keputuasan A atau B, maka pada setiap pilihan A atau B. Kita sudah tau keputan pada masing-masing pilihan tersebut sehingga kita bisa berhati-hati dalam memutuskan keputusan.
3.      Ketidakpastian yaitu hasil alternatif-alternatif tidak dapat diperkirakan/tidak pasti.
a.       Maksimaks : memaksimalkan hasil maksimum yang mungkin.
b.      Maksimin    :  memaksimalkan hasil minimal yang mungkin.
c.       Minimaks    : meminimalkan “penyesalan” (keuntungan yang diperoleh jika dipilih strategi yang berbeda).



Penjelan Proses Pengambilan Keputusan (Elbing) :
      Saat kita memiliki ketidakseimbangan dalam suatu pernyataan atau pertanyaan seseorang atau tingkahlaku seseorang terhadap kita maka kita akan dibawa dimana adanya proses diagnostik, dengan begitu pertanyaan problem mau bersifat individu ataupun kelompok kita harus memecahkan permasalahan sehingga saat kita ingin mengambil keputusan yang baik dalam diri kita sendiri maupun lingkungan maka dari itu kita harus mempunyai strategi dalam memcahkan masalah. Karena kita sudah memiliki strategi yang baik dalam segala hal kita wajib mengimplementasikan jika kita ingin menjadi pemimpin yang baik dengan begitu ada umpan balik lagi saat kita mengimplementasikan karena tidak semua orang suka terhadap keputusan yang kita balik. Dan pasti akan menimbulkan ketidak seimbangan itu lagi sehingga proses ini akan berulang lagi atau bisa dibilang proses ini sepeerti tahap siklus.

H.    CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
1.      Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
2.      Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3.      Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4.      Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
5.      Logika / Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a.       Kejelasan Masalah
b.      Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
c.       Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
d.      Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria
e.       Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal


a.    



FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Banyak faktor yang berpengaruh pada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan, antara lain:
1.      Faktor Internal
Pribadi pengambil keputusan/manajer: keadaan emosional dan fisik, karakteristik, kultural, sosial, pengetahuan dll.
2.      Faktor Eksternal
Kondisi lingkungan dan waktu, nilai yang berpengaruh seperti pernyataan masalah dan bagaimana cara mengevaluasi.

B.     PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
Hal-hal yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan individu:
a.       Nilai-nilai : petunjuk dan keyakinan bahwa pembuatan keputusan digunakan ketika dihadapkan pada situasi yang membutuhkan pilihan
b.      Personality:
                                                                        1.      Personality Variables
                                                                        2.      Situational Variables
                                                                        3.      Interactional Variables
ATURAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDUVIDU


J.     PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
Hal-hal berikut ini berhubungan dengan proses kelompok saat membuat keputusan tak terprogram, yaitu :
a.       Penetapan Tujuan
b.      Indentifikasi alternatif
c.       Evaluasi alternatif
d.      Memilih alternatif
e.       Implementasi alternatif
ATURAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

1.      Memilih salah satu alternatif yang tidak didominasi oleh alternatif lainnya..
2.      Pendekatan yg lebih baik adalah dengan mengidentifikasi alternatif optimal pareto.
3.      Jika terdapat beberapa alternatif pareto, dibutuhkan metode lain untuk memilih satu alternatif.
4.      Didasarkan pada pengertian bersaing dari pembuat keputusan kelompok dan solusi equilibrium terhadap masalah tawar menawar.
5.      Masing-masing individu mencari kebaikan untuk kepentingan diri sendiri dan atau kelompoknya
6.      Dampak ancaman dari masing² pelaku ikut dipertimbangkan
7.      Didasarkan pada langkah lebih baik mencapai kebaikan bersama (kolektif) dari-pada untuk kebaikan individual.
8.      Metode ini memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan bersama, diluar dari kepentingan individual

B.     PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU VS KELOMPOK
Penetapan target dan tujuan
      kelompok lebih baik daripada individu karena jumlah pengetahuan yang lebih banyak pada kelompok
Mengidentifikasi penyebab dan mengembangkan solusi alternatif
      upaya individu dari anggota kelompok penting untuk memastikan pencarian luas dalam berbagai fungsi organisasi
Mengevaluasi solusi alternatif
      penilaian kolektif kelompok, dengan sudut pandang lebih luas, lebih baik daripada pengambil keputusan individu
Memilih solusi
      interaksi kelompok dan pencapaian konsensus biasanya menghasilkan penerimaan risiko yang lebih tinggi daripada yang diterima oleh pembuat keputusan individu
Implementasi dan tindak-lanjut keputusan
      terlepas dari dibuat oleh kelompok atau tidak, biasanya dijalankan oleh manajer individual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar